Manusia Yang Cerdas


Suatu ketika seorang shahabat yang bernama Ibnu Umar sedang bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian datanglah seorang shahabat anshar dan kemudian bertanya kepada Nabi, salah satu pertanyaannya adalah :

فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ»
Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yaitu orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling banyak mempersiapkan bekal untuk hari kemudian. Itulah orang-orang cerdas” (HR. Ibnu Majah derajat hasan shahih). Riwayat serupa juga telah diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Thabrani, dan Al Haitsamiy dengan sanad hasan shahih.

Sejenak mungkin kita akan bertanya-tanya, bukankah manusia yang cerdas itu jika selalu mendapatkan nilai bagus dalam setiap pelajaran atau mata kuliah yang diikutinya ?

Untuk memudahkan akal kita dalam memahami hadits tersebut di atas, maka anda akan saya ajak sejenak untuk menyimak sebuah kisah permisalan yang sederhana dengan menggunakan sebuah kisah yang boleh terbilang sekedar dongeng belaka. Mudah-mudahan hal ini bisa memudahkan kita dalam memahami makna hadits yang memiliki hikmah yang sangat luar biasa tersebut.

Alkisah di negeri antah berantah, seorang raja memberikan sayembara bahwa barang siapa yang mau menjadi raja dalam satu tahun, maka setelah masa satu tahun tersebut habis dia akan dibuang ke hutan belantara yang terkenal sangat angker dan juga amat sangat berbahaya, itu dikarenakan banyaknya hewan buas dan atau makhluq-mahkluq lain yang juga dikenal berbahaya bahkan super berbahaya. Sehingga siapapun yang masuk ke dalam hutan tersebut tidak akan pernah kembali lagi kecuali sekedar hanya tinggal nama.

Satu persatu orang berani maju, akan tetapi mereka satu persatu pun kemudiannnya akan binasa. Hal tersebut dikarenakan setelah menikmati kehidupan yang hanya sementara itu, pada akhirnya mereka akan dipindahkan dan juga akan binasa di hutan yang sangat angker dan sangat berbahaya tersebut. Akan tetapi muncullah seorang yang terkenal cerdas, cerdik, pandai yang ternyata berkenan mengikuti sayembara tersebut, sebut saja namanya Fulan.

Pada saat awal si Fulan menjadi raja, maka dia tidak terlena dengan kekayaan dan kemewahan yang ada. Akan tetapi dia segera memimpin pasukan kerajaan yang ada untuk membabat habis hutan belantara yang akan dijadikan tempat pembuangan dia tersebut. Periode berikutnya, dia memimpin untuk membangun istana yang jauh lebih mewah daripada istana yang ada serta memindahkan segala macam kekayaan kerajaan ke hutan belantara yang sudah menjadi istana super megah tersebut. Ternyata oh ternyata, dia telah mempersiapkan dengan sangat baik kehidupannya yang akan datang. Sungguh sangat cerdas..

Selanjutnya, tibalah waktunya dia harus pergi untuk dilempar ke hutan belantara yang terkenal sangat angker dan amat sangat berbahaya tersebut. Bukannya bahaya dan kecelakaan yang dia dapatkan, akan tetapi kehidupan mewah dan kesenanganlah yang dia rasakan. Ya, karena hutan tersebut telah menjadi istana yang super mewah. Itulah orang yang cerdik, karena dia telah mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang lebih panjang.
Sebaliknya tentu saja orang yang tidak mau mempersiapkan dirinya untuk kehidpan selanjutnya, padahal dia tahu dengan pasti bahwa dia akan berada di sana.

Saudara, begitulah perumpamaan kita hidup di dunia yang sementara ini. Ada kehidupan lain yang lebih panjang setelah kehidupan di dunia ini, yakni kehidupan akhirat. Ada masanya kita harus pindah dari alam dunia ini, untuk dipindahkan pada kehidupan yang panjang di negeri akhirat. Dan orang yang cerdas adalah, orang yang mempersiapkan istananya yang super mewah di kehidupan kemudian. Dan bukan orang yang begitu menikmati kehidupan sesaat hingga tidak perduli untuk menyiapkan kehidupan setelahnya, hingga akhirnya kecelakaanlah yang dia dapat.. na’udzu billah tsumma na’udzu billah..

Apakah kita termasuk orang yang cerdas ?! ataukah .. ?!
Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, kemudian jawablah pertanyaan tersebut juga kepada diri kita sendiri.. cerdaskah diri kita ?!

2 respons untuk ‘Manusia Yang Cerdas

  1. Muhammad Alexander berkata:

    Salam alykum, saya ingin tau gimana caranya menjadi seorang Kristolog sementara saya lagi tinggal di negara saya, yaitu Malaysia.

    Di sini juga gak ada Para Kristolog, jadi saya gak bisa menghadapi Para Misionaris.

    Suka

    • almubayyin berkata:

      waálaikum salaam..

      Caranya adalah banyak membaca, khusunya tentang tulisan-tulisan para kristolog yang sudah ada, baik dari buku ataupun tulisan artikel sang kristolog. Kemudian mencoba menjawab serangan-serangan para misionaris dengan berpegang pada buku ataupun artikel para kristolog yang sudah ada.. in syaa Alloh..

      Suka

Tinggalkan komentar