Kata pihak misionaris Kristen mengatakan, bahwa Yesus di dalam hadits Nabi Muhammad adalah Hakim yang adil :
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. (Muttafaqun ‘alaih)
Dan menurut Al Quran, Alloh itu adalah hakim yang adil :
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (At Tiin;7)
Sehingga mereka mengajak orang-orang untuk memahami bahwa Yesus itu adalah Alloh, Yesus adalah Tuhan sesuai dalil yang ada di Islam sendiri. Dengan dalil-dalil yang dibelokkan maknanya tersebut, mereka ingin berusaha memurtadkan kaum muslimin. Mereka dengan liciknya ingin mengarahkan orang agar mengakui Yesus (Isa) adalah Tuhan.
Jawab :
Sebelum menjawab, sekedar mengingatkan saja bahwa bagi orang-orang yang tahu ilmunya, pasti mereka akan tertawa terbahak-bahak menyaksikan kebodohan dan kelicikan para pemfitnah tersebut. ha ha ha..
Kita akan mengupas dari beberapa sisi agar terang benderang kebodohan dan kelicikan mereka para musuh-musuh Islam itu :
1. Dari sisi dalil :
Dalil lengkapnya berbunyi :
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Perhatikanlah, bahwa mereka telah memotong dalil untukmemanipulasi isi pesan yang seharusnya. Nabi Isa turun untuk menghancurkan salib, artinya akan meruntuhkan pemahaman dari gereja yang menjadikan salib sebagai lambang pengagungan pengikut gereja terhadap Nabi Isa (Yesus).
Membunuh babi dalam artian babi yang telah diharamkan oleh Tuhan kemudian dihalalkan oleh pengikut-pengikut gereja.
Bunyi dalil yang sekiranya merugikan gereja dihapus oleh mereka, kemudian mereka angkat dengan memotong dalil dengan sangat liciknya.
2. Dari sisi kalimat hakim yang adil
Bacalah baik-baik bunyi dalil yang ada tentang Nabi Isa : حَكَمًا عَدْلاً (hakaman adlan/hakim yang adil)
Apa bedanya dengan bunyi dalil di QS At Tiin;7 ..?
Perhatikan :
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah hakim yang paling adil ?
Kata yang digunakan adalah : bi ahkamil haakimiin (بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ)..
Mari kita pelajari jenis kata yang dipakai dan apa bedanya denga “hakaman adlan” yang dipakai untuk Nabi Isa (Yesus).
Asal kata : بِأَحْكَمِ = Jenis kata kata sifat/kondisi untuk pembanding dengan yang lainnya. Jadi arti kata بِأَحْكَمِ = lebih bijaksana/seadil-adilnya/paling adil di antara yang lainnya.
Sedangkan kata الْحَاكِمِينَ (Al Haakimiin = para hakim/hakim-hakim, bentuk jama’).
Jadi ayat itu menerangkan bahwa Alloh adalah بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (hakim paling adil/bijaksana di antara para hakim-hakim yang ada).
Ayat itu menunjukkan bahwa hakim yang adil itu jumlahnya banyak bangeett, sehingga menggunakan kata الْحَاكِمِينَ (Al Hakimiin = para hakim/hakim-hakim). Dan Nabi Isa serta hakim-hakim adil lainnya termasuk di dalamnya.
Sekarang kita tahu bedanya dengan Nabi Isa (Yesus) di atas dengan Alloh, yaitu bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah hakim yang adil dan bukan paling adil/paling bijaksana/Maha adil/Maha bijaksana). Sedangkan Alloh adalah hakim yang paling bijaksana/paling adil/Maha bijaksana/Maha adil.
Di dunia ini hakim yang adil sangat banyak, seperti yang diterangkan di QS At Tiin yang menggunakan bentuk jama’ untuk kata hakim. Dan Nabi Isa (Yesus) hanya salah satunya saja.
Di dalam Al Quran hakim memang diperintahkan untuk berbuat adil, ini adalah syarat sebagai hakim. Jadi hakim adil itu banyak bangeeeetttt…
Perhatikan ayat yang lain :
وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dan jika “hakamta” (kamu menghakimi) mereka, “fa ahkam (maka hakimi (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. (Al Maidah;42).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa perintah untuk menghakimi yang di dalam ayat tersebut menggunakan kata حَكَمْتَ (kamu menghakimi), maka hakimilah (menggunakan kata fa ahkam = فَاحْكُمْ) dengan adil. Jadi hakim yang adil itu banyak, bukan hanya satu. Tetapi hakim yang paling adil/paling bijaksana (menggunakan kata بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ / bi ahkamil haakimiin) itu hanya Alloh (QS At Tiin;7).
3. Dari sisi waktu
Perhatikan dalil di atas :
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil.”
Nabi Isa itu turun ke dunia dan kemudian jadi hakim di dunia, sebelum kiamat datang. Sedangkan bedanya dengan Alloh adalah, pengadilan Alloh itu setelah hari kebangkitan kelak di mahsyar saat kiamat sudah berlangsung. Beda juga bukan..?!
Perhatikan ayat berikut :
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16) الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (17)
(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur dan menuju mahsyar); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (QS 40;16-17).
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).
dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti pengadilan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani)
Atau banyak dalil sejenis lainnya yang berbicara tentang pengadilan Alloh di yaumil mahsyar kelak, tetapi itu saja sudah cukup untuk memberikan informasi tentang kapan pengadilan Alloh akan dilaksanakan.
Dari berbagai sisi, kita akan mendapatkan perbedaan-perbedaan yang amat sangat mencolok antara Nabi Isa (Yesus) dengan Alloh. Hanya orang-orang bodoh yang percaya pada bualan dari para misionaris tentang dalil di atas, hanya orang-orang bodoh yang percaya pada manusia-manusia yang suka berdusta mengenai ayat-ayat Alloh dan hadits Nabi. Para misionaris berusaha berdusta seolah-olah tidak ada orang yang pandai yang akan membongkar kejahatan mereka tersebut dan mempermalukan mereka. Mereka mengira bahwa semua orang itu sebodoh mereka sehingga mudah untuk dibodohi.. ckckck..
Nah, sekarang kita sudah tahu tentang kelicikan bualan musuh-musuh Islam seperti diterangkan di atas. Apakah anda masih mau dibodohi dan masih mau percaya pada mulut manusia-manusia licik seperti itu..?! hmm..